Ketika menjelang hari valentine seperti saat ini, beragam produsen cokelat berlomba-lomba untuk menghias produk mereka dengan berbagai simbol yang dekat dengan hari kasih sayang tersebut. Lalu mengapa cokelat yang merupakan salah satu makanan favorit bagi banyak orang ini menjadi sebuah simbol bagi hari valentine dan juga bagi cinta? Sejarah cokelat sebagai sebuah makanan yang menjadi lambang kasih sayang dapat ditelusuri sejak era masuknya cokelat ke Eropa pada sekitar tahun 1600-an. Pada saat itu Madame du Barry yang merupakan istri dari raja Louis IV memberikan minuman cokelat pada suaminya sebagai stimulan. Pada saat itu cokelat hanya dinikmati sebatas oleh anggota kerajaan saja namun sudah merupakan salah satu simbol cinta.
Hubungan antara cokelat dengan hari valentine sepenuhnya terjadi karena kebetulan semata. Hal itu terjadi seiring meningkatnya cokelat sebagai makanan yang cukup populer bagi masyarakat serta penetapan hari valentine sebagai sebuah hari libur. Pada tahun 1837, ratu Victoria menjadikan hari valentine sebagai sebuah perayaan dan hal ini disambut dengan sangat meriah oleh rakyatnya. Hubungan dengan cokelat terjadi pada tahun 1861 ketika perusahaan bernama Cadbury sudah berhasil membuat cokelat yang bisa dimakan serta meletakkannya pada sebuah kotak berbentuk hati dengan hiasan berupa cupid dan kelopak mawar. Tempat yang indah ini menjadi sebuah terobosan karena ketika cokelat telah dimakan habis, kotaknya masih dapat digunakan sebagai penyimpanan bagi benda-benda lain. Tentu saja bentuk yang unik ini menjadi sebuah pilihan bagi pasangan kekasih sebagai hadiah yang indah untuk valentine.
Cokelat mulai berkembang dan semakin identik dengan valentine ketika pada tahun 1907, Hershey membuat cokelat manis dalam bentuk tetesan air mata dan diberi nama sebagai "kisses". Selanjutnya makanan ini menjadi semakin manis dengan berbagai campuran dan diproduksi secara massal dan menjadikannya sebuah hadiah yang cukup indah untuk perayaan valentine. Seiring waktu, semakin banyak produsen cokelat yang berinovasi dengan produk mereka ketika hari valentine tiba. Pada saat ini, cokelat merupakan makanan yang digunakan untuk mengungkapkan rasa cinta ketika hari valentine tiba.
Hubungan antara cokelat dengan hari valentine sepenuhnya terjadi karena kebetulan semata. Hal itu terjadi seiring meningkatnya cokelat sebagai makanan yang cukup populer bagi masyarakat serta penetapan hari valentine sebagai sebuah hari libur. Pada tahun 1837, ratu Victoria menjadikan hari valentine sebagai sebuah perayaan dan hal ini disambut dengan sangat meriah oleh rakyatnya. Hubungan dengan cokelat terjadi pada tahun 1861 ketika perusahaan bernama Cadbury sudah berhasil membuat cokelat yang bisa dimakan serta meletakkannya pada sebuah kotak berbentuk hati dengan hiasan berupa cupid dan kelopak mawar. Tempat yang indah ini menjadi sebuah terobosan karena ketika cokelat telah dimakan habis, kotaknya masih dapat digunakan sebagai penyimpanan bagi benda-benda lain. Tentu saja bentuk yang unik ini menjadi sebuah pilihan bagi pasangan kekasih sebagai hadiah yang indah untuk valentine.
Cokelat mulai berkembang dan semakin identik dengan valentine ketika pada tahun 1907, Hershey membuat cokelat manis dalam bentuk tetesan air mata dan diberi nama sebagai "kisses". Selanjutnya makanan ini menjadi semakin manis dengan berbagai campuran dan diproduksi secara massal dan menjadikannya sebuah hadiah yang cukup indah untuk perayaan valentine. Seiring waktu, semakin banyak produsen cokelat yang berinovasi dengan produk mereka ketika hari valentine tiba. Pada saat ini, cokelat merupakan makanan yang digunakan untuk mengungkapkan rasa cinta ketika hari valentine tiba.